Album Terbaru Slank - Sudah bertahun-tahun
grup band papan atas, Slank berkarya. Lewat single dan album-album yang mereka
rilis, nama Slank semakin hari kian dikenal. Dan sampai kini pun, band yang
bermarkas di jalan Potlot tersebut masih juga berkarya.
“Slank di tahun 2012
akan bikin album. Slank siap rlis album baru ke-19. Lagu baru lebih dari
sepuluh. Rencana mau rilis dua album baru, satu mini album dan satunya full
album,” ungkap Ivan, sang bassis.
Menjelang peluncuran
albumnya, Slank fokus merekam lagu dan video yang juga akan dijadikan
dokumentasi pembuatan album ini. Bertempat di Potlot, Slank akan memulai proses
persiapan album mereka mulai Senin (12/12)
“Yang biasanya lagu
dan bikin klip dan dokumentasi, kita bisa jadikan klipnya. Kita ubah konsepnya,
dan dulu lagu sudah ada masuk studio dan kalau sekarang langsung rekaman,”
pungkas Ivan saat dijumpai dalam acara Jakarta Musik Festival di panggung utama
pantai Ancol, Jakarta pada hari Minggu (11/12).
Biografi Slank
Tahun 1997
formasi baru SLANK diresmikan. Bimbim (Drum), Kaka (Vokal), Ivanka (Bassis),
Abdee Negara (Gitar), dan Ridho Hafiedz (Gitar). Di luar dugaan, formasi ini
sedikit banyak mampu menghapus bayang-bayang Bongky, Pay, dan Indra Q. Minimal,
SLANK dianggap bisa menemukan bentuk baru tanpa kehilangan ciri khas.
Album baru bertitel
”Tujuh” dilepas dengan mengandalkan single ”Balikin”. Lagu yang menandakan
bahwa Bimbim, Kaka, dan Ivanka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan
narkoba. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba
semakin menguatkan niat mereka. Album tersebut terjual satu juta copy hanya
dalam hitungan minggu. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari
Bimbim mengambil alih jabatan menjadi Manajer Slank.
Setahun kemudian
SLANK kembali melepas album baru, ”Mata Hati Reformasi”, dengan hits single
“Ketinggalan Jaman”. Kali ini SLANK tampil jauh lebih garang dari album
sebelumnya. Kegusaran anak muda melihat reformasi yang makin hari makin tidak
jelas, menjadi tema sentral. Dan dimulai dari album ini, SLANK mulai
menyisipkan souvenir (berbentuk liontin kalung logo SLANK) sebagai bonus
pembelian album. Tujuan dari pemberian bonus ini adalah untuk menghindari
pembajakan album yang semakin merajalela.
Bendera SLANK semakin
gagah berkibar, tahun 1998, SLANK juga menyelenggarakan konser dengan judul
”Konser Piss 30 Kota” yang kemudian direkam secara live dan dijual ke pasaran.
Ada bonus dua buah lagu baru yaitu ”Pintu” dan ”Makan Gak Makan”. Album ini
banyak sekali mengambil tema lagu-lagu politik yang dimasukkan ke dalamnya.
Hampir di setiap lagu, ada sedikit ”ceramah” dari Kaka maupun Bimbim. Selain
Album live tersebut, pada tahun 1998 SLANK juga mengeluarkan album VCD Karaoke
“Karaoke X-1 dan X-2″.
Tahun 1999 SLANK
merilis double album yang diberi judul ”999+09”. Sebuah gerbrakan bagi musik
Indonesia. Ada total 27 lagu yang dibuat dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu
dan versi yang biru. Versi yang biru memiliki single ”Bintang Kesiangan” dan
”Anak Mami” sedangkan versi abu-abu memiliki single ”Orkes Sakit Hati”,
”Ngangkang” serta ”Malam Minggu Lagi”. Bonus dari album ini adalah sebuah
kantong kecil (seperti saku celana jeans dengan logo SLANK) yang biasa dipakai
di ikat pinggang. Keluarnya double album ini semakin membuktikan bahwa SLANK
masih dapat bertahan, dan mempertegas komposisi formasi ke-14 mereka.
Pada tahun 2000,
SLANK menyatakan diri telah bebas dari narkoba. Hal ini bermula dari keinginan
SLANK untuk sembuh sejalan dengan dimulainya millenium baru. Pada tahun 2001,
SLANK sudah benar-benar sehat. Dan kemudian dirilislah album “Virus” dengan
single “Virus”, “Jakarta Pagi Ini”, dan “#1”. Bonus dari album ini adalah
sebuah tato dan kalender mini. Lagu bertema sosial juga dimasukkan di album
ini. Keprihatinan SLANK tentang pembabatan hutan bisa ditangkap lewat lagu
“Lembah Baliem”. Bahkan SLANK memasukan lagu daerah asal tanah Papua “Yamko
Rambe Yamko” di akhir lagu Lembah Baliem. Di lagu “#1” dan “Symphaty Blues”,
SLANK untuk pertama kalinya memasukkan unsur orkestra di lagunya. Erwin Gutawa digaet
untuk membantunya mengisi unsur orkestra. Lagu #1 itu sendiri sengaja
dipersembahkan untuk Bunda Iffet yang mampu membantu membebaskan SLANK dari
jerat narkoba.
Sukses album “Virus”,
SLANK langsung mengadakan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan hasil
livenya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul “A Mild Live Slank
Virus Road Show” dengan tambahan satu buah lagu baru dengan judul “I Miss You
But I Hate You” dan bonus sebuah “Koran Koranan Slank” disetiap pembelian
albumnya. Koran Koranan Slank atau biasa disebut KANS ini adalah cikal bakal
lahirnya media bulletin yang bisa didapatkan secara berkala setiap satu bulan
sekali.
Seperti gak mengenal
lelah, SLANK lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel
“Satu-Satu” pada tahun 2003. “Bulan dan Bintang”, ”Gara-gara Kamu”, dan
”Jembatan Gantung” menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam
soundtrack film ”Novel Tanpa Huruf R”. Bonus dalam album ini adalah sebuah
kondom, sebagai simbol keikutsertaan SLANK dalam mendukung kampanye anti
HIV/AIDS. Album ini juga diikuti dengan penghargaan AMI Award kategori Album
Rock Terbaik.
SLANK kemudian
menyelenggarakan ”Satu-Satu Live Tour” di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di
konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel
”Bajakan”.
Bajakan adalah bentuk
kegelisahan SLANK terhadap para pembajak yang dengan mudah dan gampangnya
mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live
hasil konser di beberapa tempat dan event. Ada tiga lagu baru yang dimasukkan
di album live ketiga Slank ini. ”That’s All”, yang direkam pada konser
”Satu-Satu Live Tour” ini menjadi single disusul ”Bendera 1/2 Tiang” yang
direkam di studio ”Parah” di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi dengan group
musik dari Korea Selatan berjudul ”South Asia”. South Asia direkam secara live
bersama “Yoon Band” dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di
Korea.
Yoon Band pun ikut
berkolaborasi di lagu “I Miss You But I Hate You” milik SLANK yang direkam pada
acara “Impresario”. Ada juga lagu dimana SLANK berkolaborasi dengan raja
dangdut ”Rhoma Irama” di lagu “Balikin”. Hasil konser “Tiga Dimensi” pun
dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah “Sumpah Anti Pembajak” yang
dideklarasikan SLANK bersama Slankers se-Indonesia. Bonus album ini adalah
sebuah pick guitar.
Memasuki tahun 2004 SLANK menggelar konser bersama bernama “Road to Peace” 24
Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang
belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan
album berikutnya. “Mars Slankers” dan “Salah” menjadi jagoan di album ini. Di
album ini juga dimasukkan sebuah karya dari “Mochtar Embut” berjudul “Mars
Pemilu” yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh SLANK. Album ini konon
disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang
merekam full album secara live seperti “Greateful Dead” dan “Blues Traveler”,
namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan SLANK.
Untuk pematangan
konsep pun, SLANK tidak ragu dan malu untuk menyewa sebuah studio ketika SLANK
berada di kota tempat mereka akan show..Bonus dari album ini adalah sebuah
poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker. Tahun 2004
ini juga SLANK mewakili Indonesia untuk tampil di acara “MTV Asia Aid” di
Thailand dan membawakan sebuah lagu yang diambil dari album “Satu-Satu” yaitu
“Karikatur”. Selain SLANK, musisi lain yang tampil di event tersebut antara
lain Simple Plan, Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou, dan Hoobastank.
Di akhir tahun 2004,
lagi-lagi SLANK merilis sebuah album baru. “P.L.U.R”. PLUR adalah singkatan
dari kata “Peace, Love, Unity, Respect”, sebuah semboyan baru SLANK. Album ini
mengandalkan ”Ku Tak Bisa”, “Biru”, dan lagu “Juwita Malam” yang merupakan lagu
lawas ciptaan Ismail Marzuki. Lagu Juwita Malam dan Biru masuk dalam soundtrack
film ”Banyu Biru”. Bonus album ini adalah sebuat sticker dan poster kalender.
Dan album ini, di akhir tahun 2005 menurut majalah ”GitarPlus” masuk sebagai
album gitar rock terbaik tahun tersebut bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral.
Alasannya adalah permainan gitar Abdee dan Ridho yang cenderung blues dan rock
‘n roll menyaru ke permainan gitar rock modern.
Akhir tahun 2004 Indonesia
menangis. Terjadi bencana Tsunami di Aceh. Bencana Aceh tersebut lantas
dijadikan destinasi oleh SLANK untuk mengumpulkan dana dan memberikan sumbangan
di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun 2005,
SLANK dan Iwan Fals diajak oleh ”Deteksi Production” untuk menggelar konser di
27 Kota Indonesia yang diberi judul “Bersatu Dalam Damai”. SLANK dan Iwan Fals
berhasil mengumpulkan total Rp. 2,9 Milyar yang akan disumbangkan untuk korban
bencana alam Tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A Mild
adalah Rp. 3 Milyar sehingga angka tersebut
di bulatkan menjadi Rp. 3 Milyar yang di sumbangkan ke Aceh.
Tahun 2005, SLANK
didaulat oleh MTV Indonesia menjadi Icon dari MTV. Saat itu SLANK berhasil
mengalahkan saingan lainya diantaranya Dewa dan Chrisye. Malam penganugerahan
gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang hadir di situ
membawakan lagu SLANK. Di tahun 2005 ini pula lah SLANK untuk pertama
kalinya show di Korea Selatan.
Pada tanggal 7
Oktober 2005, SLANK bermain di kota Gwangju. ”The May 18 Memorial Foundation”
yang mengundang SLANK untuk tampil dalam acara yang diberi judul ”Echo of Music
Concer”t. SLANK membawakan dua buah lagu yaitu ”Bang Bang Tut” dan ”Virus
(English Version)”. Dalam konser ini, SLANK juga bertemu kembali dengan ”Yoon
Band”, musisi Korea yang pernah berkolaborasi dengan SLANK dan menghasilkan
sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Di penghujung tahun
2005, SLANK kembali merilis sebuah album studio ke 14 nya yang diberi titel
”Slankissme”. Slankissme sendiri adalah sebuah ambigu kalimat dari ”Slank Kiss
Me, Slank Is Me, dan Slankisme”. Bimbim menyebut bahwa ada ”13 Ajaran Nggak
Sempurna” dari Slankissme, dan itu harus diketahui oleh para Slanker, agar
mengerti dan menjalani nya. Kenapa, karena memang kesempurnaan hanya milik
Tuhan. Begitu kata Bimbim. Single dari album ini adalah SBY, singkatan dari
”Sosial Betawi Yoi”, dan dua tembang ballad nya, ”Gak Ada 2nya” dan ”Yang
Manis”. Bonus dari album ini adalah poster SLANKISSME jumbo.
Di awal tahun 2006,
SLANK berangkat ke Jepang untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 Januari
itu bertujuan untuk acara ”Charity for Sumatra”. Tahun 2006 ini bisa dibilang
tahun tersibuk SLANK, karena di tahun ini, selain promo album Slankissme, SLANK
juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka
konser ”Ngedjinggo Bareng Slank” plus melakukan kegiatan bhakti sosial, lalu
merilis ”Album Slank Since 1983” di Malaysia dan promo di negara tersebut.
Bukan hanya itu, SLANK juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat
live house di beberapa kota di Amerika. SLANK di undang oleh para mahasiswa di
sana.
Hal itu dijadikan
kesempatan untuk membawa CD demo album SLANK yang telah di translate ke bahasa
Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go international. Untuk
itulah SLANK gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di
sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala SLANK mengundang dua produser di
konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. ”Blues Saraceno”, mantan
gitaris group band ”Poison” yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di
Musician Institute, Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi
SLANK. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama
vokalis dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan
Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir
jauh-jauh dari Kanada. Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih
Blues Saraceno.
Alasan SLANK ingin
berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian, hampir
semuanya sudah pernah di raih oleh SLANK di Indonesia. Makanya, Amerika dan
dunia lah tujuan berikutnya. SLANK ingin kembali menjadi underground, yang
belum dikenal oleh siapa-siapa. Inilah pertama kalinya SLANK ke Amerika. Ketika
di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album berikutnya
dari SLANK.
Tahun 2007 SLANK kembali mengeluarkan album dengan titel ”Slow But Sure”.
Inilah album yang bisa dibilang ”jawaban” dari para pendengar musik terutama
Slanker karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain
akustik/unplugged. Di album ini, SLANK bermain sangat sederhana. Tidak ada
bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar
akustik, dan selingan harmonika. Satu lagu yang diciptakan oleh Bimbim di Las
Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu ”Sin City”. Kemudian
ada lagu ”My Scooter Love” yag diciptakan oleh Kaka. Ada juga lagu berjudul
”Lapindo” yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Dan ada
sebuah hidden track di lagu ini berjudul “Lilo”. Lagu ini tidak terdapat di
album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album. Lagu ini bisa didapat
bila membeli software game “Lilo”. Single di lagu ini adalah “Cinta?”, “Slalu
Begitu”, dan “Sejak Kau Benci”. Bonus dari album ini adalah sebuah celana
boxer.
Tahun 2007, SLANK mendapat
kesempatan untuk mengisi original soundtrack dari film “Get Married”. Album
OST. Get Married sendiri berisi 2 lagu baru, “Pandangan Pertama” (lagu lawas
milik A. Rafiq) yang diaransemen ulang oleh SLANK dan dinyanyikan bersama
“Nirina Zubir”, salah satu pemain film Get Married. Kemudian 1 lagu baru lagi
berjudul “Kuil Cinta” ditambah 8 lagu lama yang diambil dari beberapa album
SLANK.
Masih di tahun 2007, SLANK kemudian meraih hasil dari CD demo yang dibawa ke
Amerika tahun 2006. Blues Saraceno bersedia untuk menjadi produser SLANK untuk
perilisan album internasional pertamanya. Rekaman SLANK di Studio “City Sound”
dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini.
Blues Saraceno yang
juga mantan guru gitar Ridho memberi banyak sekali masukan dan ide nya kepada
SLANK. Selesai rekaman album barunya di Amerika, SLANK kemudian pulang ke
Indonesia. Di Indonesia sendiri, SLANK berkenalan dengan musisi dari Jepang
bernama “The Big Hip”. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personil
tersisa (Mikio Shirai/Keybord, dan Tetsuya Kajiwara/Drum) melakukan jamming di
Potlot bersama SLANK dan mereka sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi.
Proses rekaman segera berlangsung di Parah Studio antara 30 Oktober-2 November
2007 dengan 12 lagu yang bermayoritas nada cinta SLANK sebagai bagian
sumbangsih dan dedikasi mereka kepada musik yang mendunia. Awal tahun 2008
album kolaborasi “Slank-The Big Hip” dilepas di pasar musik Indonesia. Lagu
“Seperti Para Koruptor” dan “Kilav” menjadi single andalan, selain beberapa
lagu berbahasa Jepang yang diciptakan bersama dengan The Big Hip, seperti “Sora
(Halilintar)”, “Yumede Areba II (Semoga Ini Mimpi)”, “Utaga Utaidasu (Lagu
Mulai Bernyanyi)” dan “Yuwaku (Godaan)”.
September 2008, SLANK kembali ke Amerika untuk merampungkan konsep album
internasional mereka yang sebelumnya sudah direkam bareng Blues Saraceno.
Setelah semua konsep matang, pada tanggal 30 September 2008 album bertitel
“Anthem For The Broken Hearted” resmi diluncurkan di Amerika.
Ada 10 lagu berbahasa
Inggris dalam album tersebut. Berisi 5 lagu lawas yang ditranslate ke dalam
bahasa Inggris, yaitu “Devil In U (Gara-gara Kamu), “Caricature (Karikatur)”,
“I Miss U But I Hate U”, “Virus”, dan “Too Sweet To Forget (Terlalu Manis)”,
serta 5 buah lagu baru, yaitu “Do Something”, “Drug Me Up”, “Love Curse”,
“Since You’ve Been Gone”, dan “Wake Up Tonight”.Setelah meluncurkan album baru
tersebut, SLANK kemudian melakukan tour promo di kota-kota di Amerika, dimulai
dari Los Angeles (25 Oktober), kemudian di Chico California (12 November)
lanjut ke Nevada (13 November) dan Hollywood (20 November). Di Indonesia
sendiri album “Anthem For The Broken Hearted” dikeluarkan pada awal 2009,
dengan bonus sebuah kaos berlogo album baru tersebut. Di mulai dari sini konsep
penjualan album pun mulai dirubah. Bimbim menyebutnya SLANK nggak jualan album
lagi, akan tetapi jualan kaos dengan bonus sebuah album. Sebuah trik pemasaran
untuk memerangi pembajakan.Desember 2008, bertepatan dengan hari ulang tahun
yang ke-25, SLANK bekerjasama dengan ”Esia” meluncurkan ”Hape Esia Slank” yang
ditujukan kepada para Slankers. Peluncuran HP ini merupakan suatu kolaborasi
dari operator telekomunikasi dan group band yang belum pernah dilakukan di
Indonesia.Setelah sukses melepas album baru berbahasa Inggris sekaligus
bekerjasama dengan operator telekomunikasi dalam meluncurkan produk HP, di
tahun 2009 SLANK mulai menjajal dunia akting. SLANK bikin film dengan judul
“Generasi Biru”. Film Generasi Biru adalah sebuah film musikal tanpa dialog sebagai
persembahan 25 tahun perjalanan musik SLANK, hasil kolaborasi tiga orang
sutradara Garin Nugroho, John De Rantau dan Dosy Omar.
Ide kreatifnya dibuat
oleh Garin Nugroho yang terinspirasi dari lagu-lagu karya SLANK selama 25 tahun
sejak 1983-2008. Peluncuran film ini juga dibarengi dengan peluncuran album
OST. Generasi Biru yang berisi 2 lagu baru berjudul “Slank Dance” dan
“Monogami”. 13 lagu sisanya diambil dari album lama dengan komposisi 2 lagu
live (“Indonesiakan Una” dan “Mars Slankers”) serta “Cekal” yang di remake
ulang. September 2009, SLANK kembali merilis album original soundtrack untuk
film ”Get Married 2”. Dua lagu baru kembali dimasukkan, “Plis” featuring Nirina
Zubir, dan “Cinta Kia”, 10 lagu sisanya kembali diambil dari album lama.
Akhir tahun 2009 ini
juga dianggap sebagai tahun terberat bagi SLANK. Beberapa rencana konser
terpaksa dibatalkan karena sulitnya mendapatkan ijin dari pihak berwajib.
Bahkan rencana pagelaran konser peringatan ulang tahun ke-26 pun yang semula
akan digelar di PRJ Jakarta, lagi-lagi harus batal karena masalah perijinan.
Faktor keamanan menjadi alasan, hal ini berlangsung hingga awal 2010. Dalam
kondisi ”pencekalan” manggung ini, SLANK akhirnya memutuskan untuk lebih
konsentrasi menyiapkan album baru. Juni 2010, SLANK meluncurkan album teranyar
mereka yang bertitel ”Jurus Tandur No.18”.
”Jurus Tandur” adalah
singkatan dari ”Maju Terus Pantang Mundur”. Sedangkan ”No. 18” adalah pertanda
bahwa album ini merupakan album ke-18. Ada 17 buah lagu yang diramu dalam album
Jurus Tandur ini. Salah satunya lagu berjudul ”Kukejar dan Kutangkap Kau
(KKK)”, dimana dalam lagu ini SLANK menggaet artis ”Fahrani” yang notabene
tidak punya latar belakang sebagai penyanyi. Selain itu ada lagu ”Krisis Air”,
dimana disela-sela lagunya tersisip sebuah puisi yang dibacakan oleh artis
”Nadine Chandrawinata”. Benar-benar suatu bentuk kolaborasi yang dahsyat. Lagu
”Jurus Tandur”, ”Biar Happy”, ”Menyakitimu”, ”Cemburu.Com” menjadi single
andalan, selain 13 lagu lainnya. Bonus dari album ini adalah sebuah t-shirt.
Selain merilis album
Jurus Tandur dalam bentuk kaset dan CD, SLANK juga meluncurkan dalam bentuk
gadget. ”Nexian”, sebuah produsen gadget terkenal bekerja sama bersama SLANK
meluncurkan ”HP Nexian Slank NX-G503”, dimana dalam HP tersebut terdapat mini
album dari Jurus Tandur. Bahkan peluncuran album SLANK kali ini telah
memecahkan ”Rekor MURI” mengenai album pertama yang diluncurkan melalui media
handphone. Juga Nexian lah yang menjadi produsen HP pertama yang mengeluarkan
HP sebagai media album musik. Tahun 2010 menjadi tahun kebangkitan SLANK.
Setelah mengeluarkan album baru, masalah perijinan konser pun sudah mulai
gampang. SLANK kembali naik panggung menyapa para Slankers. Bahkan, pada
tanggal 21 Oktober 2010, bertempat di ”Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail”,
”Rumah Pohon Indonesia” dan ”Djarum Super” menghadirkan film ”Metamorfoblus”
kepada media untuk pertama kalinya.
“Metamorfoblus”
adalah sebuah film dokumenter yang membahas kehidupan beberapa Slankers yang
sangat dipengaruhi oleh SLANK itu sendiri. Film ini disutradarai oleh Dosy Amar
yang dahulu juga turut menyutradarai “Generasi Biru”. Melihat pengaruh SLANK
dalam kehidupan Slankers dan bagaimana Slankers menginterpretasikan lirik dari
setiap lagu SLANK dari sudut pandang mereka adalah sesuatu yang unik dan
berbeda. Namun, itu bukanlah satu-satunya yang unik dari film dokumenter ini.
Dengan band ikonik
seperti SLANK, film ini ternyata tidak dirilis ke jaringan bioskop komersil
seperti film-film lainnya. Dalam gerakan bioskop alternatif ini,
“Metamorfoblus” akan bergerilya ke tempat-tempat yang relatif layak sehingga
pembuat film dan penonton film dapat bertemu dalam sebuah peristiwa bernama
pemutaran film. Tujuannya adalah memberikan jembatan yang jauh lebih lebar,
antara para pembuat film dan para penonton film, sehingga bisa diapresiasi
sebagai sebuah karya seni dan sebuah hiburan yang bisa menghasilkan nilai-nilai
ekonomi.
Desember 2010, dalam
rangka ulang tahun SLANK yang ke-27, Nexian kembali mengeluarkan handphone
terbarunya yang bertemakan “Nexian-Slank 27th Anniversary”. Tidak jauh dari
yang pertama, handphone ini mempunyai banyak fitur-fitur yang membuat para
Slankers lebih dekat dengan SLANK. 27 tahun sudah SLANK hidup dalam dinamika
musik Indonesia. Sebuah perjalanan metamorfosis yang sangat panjang. SLANK akan
tetap terus berkarya, SLANK akan tetap menyuarakan suara-suara minor dari
sekeliling mereka, SLANK akan tetap tampil apa adanya, dan SLANK akan tetap
berteriak Peace, Love, Unity, Respect..!!
Kenapa Slank Terkenal?
Nama Slank mulai
terkenal pada tahun 1990 dimana demo lagu mereka diterima oleh sebuah
perusahaan rekaman dan mulai rekaman debut album Suit… Suit… He… He… (Gadis
Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran
sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang baru terbaik.
Kata-Kata Mutiara
Setiap cobaan dlm hidup membuat
kita lebih baik, setiap masalah yg datang membuat kita lebih dewasa.
Waktu muda, org cari uang, ga
peduli kesehatan, saat sdh tua, org berburu kesehatan, ga peduli keluar
uang byk, be wise sjk muda!
Jangan terlalu berharap. Jangan
masukan kata orang ke hati, karena pd akhirnya kamu hanya membuat dirimu
sendiri terluka.
81% Daya Tarik Slank
Selama ini lagu-lagu
yang dibawakan Slank cukup unik dan berbeda dengan grup band lainnya dengan
tampil yang cuek, musik seadanya, dan lirik yang spontan. Cara bermusik mereka
pun bisa dibilang sableng, mencengangkan, akan tetapi mengisyaratkan sebuah
kecerdasan.
83% Kesuksesan Slank
Dari Semenjak album
pertama keluar, Slank memang merupakan salah satu band legendaris yang sukses
hingga saat ini. Pada tahun pertamanya, Slank berhasil menyabet gelar BASF Best
Selling Album 1990-1991 kategori Musik Rock. Tahun berikutnya dalam album yang
kedua lagi-lagi Slank berhasil meraih penghargaan BASF Best Selling Album
1991-1992 kategori Pop Rock.
Demikian denga album
ketiga mereka yang berjudul ” Piss ” berhasil meraih penghargaan BASF
Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif. Setelah itu mereka berubah
menjadi indie label dan kali ini Album mereka mampu meraih BASF Double Platinum
Album untuk kategori Penjualan Album Rock Terlaris Tahun 1994-1995.
Hingga saat ini nama Slank menjadi salah satu legenda dengan penggemar yang
sangat banyak sekali.
Perjalanan Karir Slank
Cikal bakal lahirnya
SLANK ditandai dengan perkenalan Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim) dengan
Bongky Marcel Ismail (Bongky) pada awal tahun 80-an. Bimbim adalah drummer
sebuah grup band bernama Cikini Stones Complex (CSC), yang sering memainkan
lagu-lagu Rolling Stones. Band ini merupakan embrio atau cikal bakal dari Slank
nantinya.
Sementara Bongky
adalah gitaris dari Rese’ Band. Karena jenuh terlalu sering memainkan lagu-lagu
milik orang lain, akhirnya menjelang akhir tahun 1983, Bimbim membubarkan
Cikini Stones Complex (CSC) dan sepakat membentuk SLANK bersama Bongky. SLANK
sendiri diambil dari kata SLENGE’AN yang bisa jadi karena merujuk pada ulah
Bimbim dan Bongky yang memang super cuek.
26 Desember 1983
SLANK Formasi I terbentuk, dengan personel Bimbim (Ex. Cikini Stones Complex)
sebagai drummer, Bongky (Ex. Rese’ Band) sebagai gitaris, Kiki (Ex. Cikini
Stones Complex) sebagai gitaris, Denny ”BDN” (Ex. Red Evil) sebagai bassis, dan
Erwan (Ex. Red Evil) sebagai vokalis. Selama kurang lebih dalam kurun waktu 6
tahun (1983-1989) SLANK kerap bergonta-ganti personel. Antara lain :
·SLANK Formasi II (1984)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Denny “BDN” (Bass)
-Erwan (Vokal)
·SLANK Formasi III (1985)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Denny “BDN” (Bass)
-Adri Shidarta (Keyboard, Ex.
Strawberry Band)
-Erwan (Vokal)
·SLANK Formasi IV (1985)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Denny “BDN” (Bass)
-Adri Shidarta (Keyboard)
-Uti (Vokal, Ex. Cikini Stones
Complex)
·SLANK Formasi V (1986)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Denny “BDN” (Bass)
-Adri Sidharta (Keyboard)
-Well Welly (Vokal, Ex. Cikini
Stones Complex)
·SLANK Formasi VI (1987)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Denny “BDN” (Bass)
-Andre (Keyobard)
-Well Welly (Vokal)
·SLANK Formasi VII (1987)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Imanez (Bass, Ex. Metal Crew)
-Denny “BDN” (Vokal)
·SLANK Formasi VIII (1988)
-Bimbim (Drum)
-Bongky (Gitar)
-Denny “BDN” (Bass)
-Pay (Gitar, Ex. Navy Punk)
-Sammy (Vokal)
·SLANK Formasi IX (1988)
-Bimbim (Drum)
-Anto (Gitar)
-Imanez (Bass)
-Denny “BDN” (Vokal)
·SLANK Formasi X (1988)
-Bimbim (Drum)
-Imanez (Gitar)
-Tole (Bass)
-Adri Shidarta (Keyboard)
-Andy Liany (Vokal)
·SLANK Formasi XI (1988)
-Bimbim (Drum)
-Imanez (Gitar)
-Tole (Bass)
-Adri Shidarta (Keyboard)
-Nita Tilana (Vokal)
·SLANK Formasi XII (1988)
-Bimbim (Drum)
-Pay (Gitar)
-Imanez (Bass)
-Indra Q (Keyboard, Ex. Chivas)
-Well Welly (Vokal)
·SLANK Formasi XIII (1989)
-Bimbim (Drum)
-Pay (Gitar)
-Bongky (Bass)
-Indra Q (Keyboard)
-Kaka (Vokal, Ex. Lovina)
Berawal dari Formasi
Ke-13 inilah kemudian SLANK mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan
rekaman. Kemudian datanglah tawaran kerjasama dari Macank, pemilik studio
rekaman Triple-M untuk bikin album. Akan tetapi baru menggarap lima lagu,
datang Budi Soesatio yang berani menawarkan kontrak secara profesional melalui
label Project Q. Boedi Soesatio sendiri merupakan teman dekat dari ayah Indra,
keyboardist Slank.
Menurut Boedi,
lagu-lagu yang dibawakan Slank saat itu cukup unik dan berbeda dengan grup band
lainnya yang ada saat itu. Tahun 1990 SLANK menggebrak dunia musik
Indonesia dengan mengeluarkan album perdana, “Suit-suit He…He… (Gadis Sexy)”.
Tampil cuek, musik seadanya, dan lirik yang spontan. SLANK mewabah dimana-mana.
Lagu andalan yang
terdapat dalam album tersebut, antara lain Maafkan, Memang, Apatis Blues, dan
Suit-suit He..He.. Gadis Sexy. Dalam album ini Slank membawakan lagu dengan
berbagai macam tema, seperti cinta, party, hingga kritik sosial, seperti yang
terdapat dalam lagu Memang dan Apatis Blues. Album ini menyabet gelar BASF Best
Selling Album 1990-1991 kategori Musik Rock.
Tahun 1992 SLANK
melepas album kedua bertitel ”Kampungan”. Kali ini makin cuek, cara bermusik
mereka makin sableng, mencengangkan, tapi mengisyaratkan kecerdasan. Hal ini
bisa dilihat dalam lirik lagu “Kampungan” itu sendiri. Selain lagu Kampungan
juga terdapat lagu ”Nina Bobo” yang hanya berdurasi 34 detik! Idenya diambil
waktu Indra Q (Keyboard) sedang tertidur pulas di studio. Dengkuran kerasnya
direkam keempat sohibnya.
Lagu andalan yang
sangat terkenal dan semakin mengangkat nama Slank dalam dunia musik tanah air
adalah Terlalu Manis dan Mawar Merah. Lagi-lagi album ini laku keras dan mampu
menyabet penghargaan BASF Best Selling Album 1991-1992 kategori Pop Rock.
Selepas album kedua
diluncurkan, Slank mendapatkan cobaan. Para personel slank mulai terjerat
narkotika. Berawal dari sebuah coba-coba, dan berujung pada ketagihan. Hingga
Bimbim, Kaka, Pay, dan Indra menjadi pecandu berat. Namun di terngah kondisi tersebut,
Slank mampu mengeluarkan album ketiga SLANK ”Piss” tahun 1993. Beberapa lagu
andalan dalam album ini adalah Kirim Aku Bunga, Anyer 10 Maret, dan Percuma.
Sambutannya sama heboh dengan album-album sebelumnya. SLANK meraih penghargaan
BASF Selling Album 1992-1993 kategori Rock Alternatif.
Tahun 1994 SLANK
mulai melakukan reformasi. Slank memilih jalan baru dalam bermusik, yakni
menjadi indie label. Manajemen baru didirikan, ”Pulau Biru Production”, dan
bendera rekaman baru dikibarkan, ”Piss Record”. Dibawah bendera Piss Record
SLANK berhasil meluncurkan album keempat ”Generasi Biru”. Album ini mampu
meraih BASF Double Platinum Album untuk kategori Penjualan Album Rock
Terlaris Tahun 1994-1995. Dalam album ini lagi-lagi Slank membawakan tema
lagu yang beraneka ragam. Mulai dari cinta, hingga kritik sosial. Sebagi contoh
lagu Kamu Harus Pulang, Reaksi, Terbunuh Sepi, dan Hey Bung!!
Sukses SLANK tidak
berhenti hingga album keempat. Pada tahun 1995 Slank meluncurkan album kelima
berjudul “Minoriras”. Aroma keretakan antar personel pun mulai terjadi.
Pengaruh narkoba membuat masing-masing personel bersikap apatis. Selain itu,
masing-masing personel Slank memiliki kesibukan sendiri. Seperti membantu
produksi album penyanyi lain, sehingga SLANK pun sedikit terlantar. Karena
sering terjadi misscomunication antar personel, akhirnya Bimbim selaku leader
band memutuskan agar SLANK vakum terlebih dahulu, dan melayangkan surat
pemecatan terhadap tiga personel SLANK, yakni Bongky, Indra, dan Pay. Hal ini
dilakukan karena kondisi saat itu sudah sangat parah. Di mana kreativitas dan
ekspresi bermusik mereka semakin terbatas dan dapat membahayakan SLANK itu
sendiri.
Perpecahan Slank
Setelah peristiwa
pemecatan tersebut, SLANK mengalami kegoyahan. Bagaimana tidak, personel Slank
kini hanya tersisa dua orang, yakni Bimbim dan Kaka. Bahkan Bimbim pernah
berencana untuk membubarkan SLANK. Reaksi keras pun datang dari para Slankers.
Mereka menuntut Bim-bim agar tidak membubarkan SLANK. Bahkan salah
seorang Slankers pernah mengirimkan surat ancaman kepada Bim-bim bertintakan
darah dan mengancam akan membunuh Bim-bim, jika Bim-bim mebubarkan SLANK.
Untuk mengatasi
masalah ini, SLANK pun segera mencari pengganti untuk mengisi kekososngan yang
ditinggalkan personel sebelumnya. Alhasil, SLANK merekrut Ivanka sebagai basist
dan Reynold sebagai additional player guitarist. Dengan formasi ini, SLANK
berhasil merilis album “Lagi Sedih” pada tahun 1996. Dalam album ini, aliran
musik yang diusung tetap rock and roll, namun berkurang dentingan keyboard yang
sebelumnya diisi oleh Indra Q. Lagu andalan yang terdapat dalam labum ini
antara lain; Foto Dalam Dompetmu, Nggak Perlu, dan Koepoe Liarkoe.
Tidak berselang lama
kemudian, Reynold sang gitaris memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak
kuat dengan kecaman-kecaman dari para SLANKERS yang masih fanatik terhadap
sosok Pay dan membanding-bandingkan permainan Reynold dengan Pay. Bahkan Bunda
Iffet pun tak kuasa untuk membujuk Reynold agar menunda pengunduran dirinya,
sekedar untuk menuntaskan sisa tour SLANK. Akan tetapi, Reynold tetap
bersikukuh untuk mengundurkan diri. Reynold pun resmi keluar dari SLANK.
Karena masih ada
hutang manggung, akhirnya manajemen memutuskan untuk segera mencari pengganti
Reynold. Ivanka (Bass) mengusulkan nama Abdee Negara, gitaris dari bandnya
terdahulu (Flash Band) untuk membantu SLANK merampungkan hutang manggung.
Sementara secara bersamaan di Potlot juga muncul sosok Ridho Hafiedz (Ex. LFM
Band) yang baru saja pulang dari sekolah gitar di USA. Kedatangan Ridho ini
memenuhi undangan dari Mbak Wiwid (Tur Manajer SLANK) yang mengontaknya untuk
membantu SLANK. Akhirnya diputuskan, SLANK bakal manggung dengan menggunakan
dua gitaris sekaligus. Babak baru bagi SLANK segera dimulai.
Kasus Narkoba Slank
Terbujuk rayuan teman di Bali 14 tahun lalu, Bimbim—penabuh drum grup musik
Slank—dan keponakannya, Kaka—vokalis Slank—pun mencecapi ”obat langit” yang
membuat pemakainya melayang-layang dan ketagihan.
Waktu pertama kali
mencoba (1994), mereka bilang badan jadi tidak enak. Muntah-muntah. Enek. Tapi
kok besok paginya mencari lagi? Itulah putau, sekali pakai orang langsung
ketagihan. Maka berlanjutlah ia memakai putau.
Semenjak memakai
jenis narkoba ini, Bimbim yang biasanya pendiam, rapi, tak suka teriak-teriak,
tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka.
Banyak pengalaman
pahit, dari sejak mereka pakai (1994) sampai tahun 1999. Pengalaman di Lubuk
Linggau (1998) juga tak terlupakan. Mereka ”kehabisan barang”, sakau. Tidak ada
orang jual barang seperti itu di Lubuk Linggau. Bimbim sampai tidak bisa
bangun, di kamar. Padahal mereka masih harus melayani wartawan, wawancara.
Tinggal Kaka, yang badannya lebih kuat, melayani wartawan, meski dengan susah
payah.
Slank membantah
anggapan bahwa dengan mengonsumsi Narkoba seorang seniman bisa lebih kreatif,
justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti bisa
menghasilkan karya-karya bagus.
“Saat membikin album
pertama hingga ketiga, kami belum memakai Narkoba, tapi album itu terbukti
paling bagus. Jadi, tanpa Narkoba kami bisa menghasilkan karya yang bagus.
Setelah album ketiga, kami menjadi pengguna,” ujar Kaka.
Slank - Masuknya Abdee, Ridho, dan Ivanka (Formasi akhir)
Ivanka ditarik menjadi member resmi. Slank yang sepeninggal Reynold langsung
bergerak cepat. Management langsung mencari orang untuk untuk menyelesaikan
sisa show di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara untuk membantu
Slank. Abdee dan Ivanka memang sebelumnya sudah bersahabat dan satu Band di
Flash. Sedangkan manager Slank waktu itu,,Mbak Wiwid mengontak Mohammad Ridwan
Hafiedz (Ridho) yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya di Hollywood
untuk diminta bantuannya. Mereka pun ditugaskan untuk menghafal 35 lagu Slank
dalam waktu satu minggu. Sebuah target yang besar dan waktu yang singkat. Namun
mungkin karena dua orang itu adalah seorang musisi yang hebat,, target tersebut
tercapai. Dengan adanya dua gitaris ini sebenarnya sangat membingungkan juga
karena sebelumnya Slank hanya memakai satu gitaris. Namun karena waktu yang sangat
singkat dan mendesak,, akhirnya dua orang tersebut dipakai untuk melengkapi
formasi inti Slank. Dan ketika konser pun, semua mata hampir tertuju ke arah
dua gitaris baru tersebut. Ketika itu Slank diprediksi akan hancur dalam
setahun namun ternyata formasi ini bertahan hingga saat ini dan mereka terus
melahirkan karya-karya yang menegaskan eksistensi mereka di dunia musik
Indonesia.
Slank - Album baru dan semangat baru
Masuknya Abdee dan Ridho dalam formasi inti Slank membuat Bimbim dan Kaka
melanjutkan perjalanan bermusiknya. Diawali dengan album Tujuh yang dirilis
January 1997 dengan single yang menghentak yaitu Balikin. Lagu yang menandakan
bahwa Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah
dengan Abdee dan Ridho yang benar-benar bersih dari narkoba semakin menguatkan
niat mereka. Mereka berhenti bukan karena takut diikuti massa yang memang sudah
banyak,, namun mereka berhenti justru karena sudah banyaknya yang mengikuti
mereka memakai narkoba. Album tersebut terjual satu juta copy hanya dalam
hitungan minggu. Bimbim lagi-lagi menyumbang suaranya dalam lagu Bimbim Jangan
Menangis. Sebuah curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain keyboard
di lagu ini. Di tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim
mengambil alih jabatan menjadi Manager Slank.
Album berikutnya Mata
Hati Reformasi dirilis. Lagu-lagu di album ini banyak bercerita tentang masalah
sosial dan pemerintahan di zaman reformasi. Ketinggalan Zaman menjadi andalan
di album ini. Slank juga mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul
Punk Java. Di album ini juga terdapat sebuah lagu yang seharusnya di rilis pada
album Tujuh namun terkena sensor. Namun saat Orba rezim Soeharto runtuh, lagu
tersebut bisa masuk dalam album ini. Siapa Yang Salah adalah judul lagunya.
Yang unik dari lagu ini adalah lagu ini hanya dimainkan oleh Bimbim dan Kaka.
Mereka berdua yang memainkan semua. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang
dia nyanyikan. Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank
memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di
belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang
direkam secara live di album ini.
Tahun 1998 juga Slank
menyelenggarakan konser dengan judul Konser Piss 30 Kota yang direkam dan
dijual ke pasaran. Lagu yang direkam secara live dan ada bonus dua buah lagu
baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album ini banyak sekali mengambil tema
lagu-lagu politik yang di masuk kan ke dalam nya. Bimbim bernyanyi di lagu Kalo
Aku Jadi Presiden namun ada lirik yang diubah oleh nya. Hampir di setiap lagu,
ada sedikit “ceramah” dari Kaka maupun Bimbim.
Tahun 1999 Slank
merilis double album yang diberi judul 999+09. Ada total 27 lagu yang dibuat
dalam dua versi. Yaitu versi abu-abu dan versi yang biru. Versi yang biru
memiliki single Bintang Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah
Orkes Sakit Hati dan Ngangkang serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya
lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa di Potlot dan
mendengarkannya kepada pendengar untuk dimintai pendapatnya perihal lagu mana
yang akan dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang-orang
dan politisi yang cenderung menguraikan janji-janji manis nya. Di PV (promo
video)lagu tersebut juga Slank bermain di tengah-tengah masyarakat kecil.
Bimbim mengambil jatah dua lagu dari masing-masing album. Sista Petty di album
abu-abu dan Friday di album biru.Bonus dari album ini adalah sebuah kantong
kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999 pun menjadi tahun dimana
Bimbim mengakhiri masa lajangnya dan menikahi seorang gadis bernama Reny.
Slank kemudian
merilis sebuah album the best yang diberi titel De Bestnya Slank. Berisi lagu
lagu pilihan dengan satu lagu dari album sebelumnya yang di remix oleh DJ Anton
di lagu Ngangkang. Dan sebuah live lagu Malam Minggu Lagi yang direkam di
Potlot.
Next album,, Virus
dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1. Bonus dari
album ini adalah sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Lagu bertema sosial
juga dimasukkan di album ini. Keprihatinan Slank tentang pembabatan hutan bisa
ditangkap lewat lagu Lembah Baliem. Bahkan Slank memasukan lagu Yamko Rambe
Yamko di akhir lagu Lembah Baliem. Lagu yang berasal dari tanah Papua. Di lagu
#1 dan Symphaty Blues, Slank untuk pertama memasukkan unsur orkestra di lagu
nya. Erwin Gutawa orkestra lah yang ikut membantu lagu yang ditaruh di track
terakhir itu. Sebelum lagu #1, Anda bahkan bisa mendengar permainan solo Abdee
di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, Anda bisa mendengar suara
seorang wanita yang konon itu adalah istri dari Kaka, Tascha.
Sukses album Slank
sendiri langsung diikuti dengan konser Virus Road Show 22 Kota di Indonesia dan
hasil Live nya sendiri bisa didengar di album yang diberi judul A Mild Live
Slank Virus Road Show dengan bonus tambahan satu buah lagu baru dengan judul
yang sangat menarik, I Miss You But I Hate You dan bonus sebuah Koran Koranan
Slank. Koran Koranan Slank ini adalah cikal bakal lahirnya media bulletin yang
bisa didapatkan diluar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini
adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi
kaset,,terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak
Tani yang di Jember dimana terjadi keributan antar penonton pun dimasukkan di
kaset ini[5]. Namun jika melihat versi VCD nya,, konser yang di ambil adalah
yang di Jember. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum
memainkan gendangnya. Di lagu Pak Tani dimana ada keributan tersebut, Slank
mengajak penonton untuk melakukan semacam tanya jawab di tengah-tengah lagu dan
yang menarik adalah saat Kaka bertanya apakah mungkin jika Slank menjadi
presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Kamu Harus Pulang yang
menjadi penutup konser pun diselipi ucapan terima kasih kepada semua pihak di
tengah-tengah lagu.
Seperti tak mengenal
lelah,,Slank lagi-lagi merilis album studio kesebelas nya yang diberi titel
Satu Satu (11) pada tahun 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan
Gantung menjadi hitsnya. Lagu Bulan dan Bintang juga masuk dalam soundtrack
film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu ditujukan kepada narkoba yang
sempat membuat mereka mengalami masa-masa kritis. Tingkat kreativitas Slank
saat itu bisa dibilang sangat tinggi dan sangat produktif. Bisa dibilang di
tahun ini lah mereka benar-benar bersih dari ketergantungan. Album ini juga diikuti
dengan award AMI Award kategori album rock terbaik. Album ini diberi bonus
kondom dan kartu koleksi Slank. Cover depan album pun ditulis ‘EDISI KHUSUS
SUAMI ISTRI’. Di album ini Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun
menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu
Jadi Masalah. Di PV Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa
sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank kemudian
menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di
konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka yang diberi titel
Bajakan. Bajakan adalah bentuk kegelisahan Slank terhadap para pembajak yang
dengan mudah dan gampangnya mencuri hak cipta seorang pemusik. Lagu lagu yang
direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan event. Ada tiga
lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That’s All,, yang
direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2
Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi
dengan group musik dari Korea Selatan berjudul South Asia. South Asia direkam
secara live bersama Yoon Band dari Korea. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank
bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I
Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario. Sang vokalis dari Yoon
Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam
album Bajakan ini. Ada juga lagu dimana Slank berkolaborasi dengan raja dangdut
Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah
Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil
konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah
Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia. Bonus
album ini adalah sebuah pick guitar.
Slank merayakan ulang
tahun ke 20 nya di Lebak Bulus. Konser yang diberi judul Metamorfosa Sebuah
Generasi ini banyak diisi para musisi yang meramaikan acara ini di antaranya
Ungu, Koil, dll. 20 tahun bermain musik dan berkreasi belumlah cukup untuk
Slank. Mereka masih ingin bermimpi dan meraih mimpi-mimpinya.
Slank - Album Live pertama di dunia
Memasuki tahun 2004 dimana punk berhasil menggebrak musik Indonesia, Kaka
mengubah image dirinya dengan rambut mohawk. Punk ala Slank. Begitu mereka
menyebutnya. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24
Kota. Yang menarik dari konser ini adalah, dibawakannya lagu-lagu baru yang
belum pernah dibawakan dan hasil lagunya direkam secara live dan dijadikan
album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour,, kali
ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian
merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif juga berkolaborasi di
lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank. Dua lagu yaitu
Amrozy Gitting dan P3K direkam di Potlot, markas mereka sedangkan yang lainnya
direkam di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi jagoan di album ini.
Di album ini juga dimasukkan sebuah karya dari Mochtar Embut berjudul Mars
Pemilu yang diaransemen menjadi aransemen rock oleh Slank. Album ini konon
disebut sebagai album live pertama di dunia. Walaupun sudah pernah ada yang
merekam full album secara live seperti Greateful Dead dan Blues Traveler,,
namun band tersebut tidak merekam nya di atas panggung seperti yang dilakukan
Slank. Untuk pematangan konsep pun, Slank tidak ragu dan malu untuk menyewa
sebuah studio ketika Slank berada di kota tempat mereka akan show. Bahkan lagu
Make Love Not War direkam saat Slank sedang checksound di Yogyakarta. PV lagu
Mars Slanker mencampurkan unsur animasi di dalamnya sedangkan PV lagu Salah,
lagi-lagi Slank tidak ada di video tersebut.Bonus dari album ini adalah sebuah
poster dan masker berlogo peace yang di design oleh seorang Slanker dari
Makassar bernama Firman.
Tahun 2004 ini juga
Slank mewakili Indonesia untuk tampil di acara MTV Asia Aid di Thailand dan
membawakan sebuah lagu yang diambil dari album Satu Satu yaitu Karikatur.
Selain Slank, musisi lain yang tampil di event tersebut adalah Simple Plan,
Rain, Siti Nurhaliza, Namie Amuro, Jay Chou Hoobastank, dll.
Di akhir tahun 2004,
lagi-lagi Slank merilis sebuah album baru. P.L.U.R adalah nama albumnya. PLUR
adalah singkatan dari kata Peace, Love, Unity, Respect. Sebuah semboyan baru
Slank (sebelumnya Slank setia dengan jargon Piss). Album ini mengandalkan Ku
Tak Bisa, Biru, dan Juwita Malam sebagai jagoan. Juwita Malam ini adalah lagu
ciptaan Ismail Marzuki. Dibuat dalam dua versi. Punk dan Blues. Lagu Juwita
Malam dan Biru masuk dalam soundtrack film Banyu Biru yang dibintangi Tora
Sudiro. Bimbim bernyanyi kembali di lagu Indonesiakan Una. Bonus album ini
adalah sebuat sticker dan poster kalender. Dan album ini, di akhir tahun 2005
menurut majalah GitarPlus masuk sebagai album gitar rock terbaik tahun tersebut
bersama dengan Gigi, Edane, dan Netral. Alasannya adalah permainan gitar Abdee
dan Ridho yang cenderung blues dan rock ‘n roll menyaru ke permainan gitar rock
modern.
Di tahun 2004 ini
Slank merayakan ulang tahun ke 21 tahun di kota Surabaya pada 26 Desember
bertepatan dengan bencana besar di Aceh. Sebenarnya di album ini pun Slank
membuat lagu tentang Aceh yaitu Atjeh Investigation. Lagu Gossip Jalanan yang
membuat gerah para politisi pun terdapat di album ini.
Bencana Aceh tersebut
lantas dijadikan destinasi oleh Slank untuk mengumpulkan dana dan memberikan
sumbangan di tengah-tengah promo album P.L.U.R tersebut. Akhirnya di awal tahun
2005, Slank dan Iwan Fals diajak oleh Deteksi Production untuk menggelar konser
di 27 Kota Indonesia yang diberi judul Bersatu Dalam Damai. Slank dan Iwan Fals
berhasil mengumpulkan total 2,9 Milyar Rupiah yang akan disumbangkan untuk
korban bencana alam tsunami di Aceh dan sekitarnya. Target dari Deteksi dan A
Mild adalah Rp.3 Milyar sehingga angka tersebut di bulatkan menjadi Rp.3 Milyar
yang disumbangkan ke Aceh. Terjadi insiden di Bengkulu dalam konser ini dimana
Kaka harus dilarikan ke dokter umum karena terkena timpukan dari penonton yang
mengakibatkan pendarahan pada mulutnya. Namun show masih dilanjutkan. Konser
ini diakhiri di Ancol.
Tahun 2005, Slank di
daulat leh MTVIndonesia menjadi Icon dari MTV.[rujukan?] Saat itu Slank
berhasil mengalahkan saingan laiinya di antaranya Dewa dan juga Chrisye. Malam
penganugerahan gelar tersebut diselenggarakan di TMII Jakarta dan musisi yang
hadir di situ membawakan lagu Slank. Acara itu dimeriahkan oleh Gigi, Seurieus,
Netral, Shanty dll. Slank sendiri tampil di akhir acara dan memedley
lagu-lagunya
Di tahun 2005 ini
pula lah Slank untuk pertama kalinya show di Korea Selatan. Pada tanggal 7
Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation
yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music
Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English
Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band,musisi
yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke
dalam album mereka masing-masing.
Masih di tahun yang
sama, Abdee Negara selaku gitaris Slank melelang gitar Fender Stratocoaster
nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan,
perkiraan Abdee ternyata jauh meleset. Angkanya terus naik dan akhirnya terjual
seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA
Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat
ingin meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya
itu (gitar Abdee tersebut dipakai saat rekaman maupun tour Slank dari pertama
Abdee bergabung) dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga
sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil meperoleh Rp. 5
Juta.
DI tahun 2005, Slank
sempat merilis sebuah Video Live dalam format DVD dan VCD. Diambil dari konser
A Mild Live Soundrenaline saat itu. Lagu-lagu nya di ambil dari lima kota
tempat berlangsungnya konser tersebut (Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan
Semarang). Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk
berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You. Ada sedikit dokumentari di
setiap clip nya.
Slank - Ajaran bernama SLANKISME
Di penghujung tahun 2005, Slank kembali merilis sebuah album studio ke 14 nya
yang diberi titel SLANKISSME. Dan ulang tahun Slank yang ke 22 tahun di Ancol
pun sedikit banyak telah memainkan lagu-lagu baru dari album tersebut. Konser
ulang tahun yang kali ini pun dimeriahkan oleh PAS Band, Peterpan, Naif,
Seurieus, J-Rock’s, The Brandals, Speaker F1rst, Teamlo, Melanie Soebono, Ratu,
Cokelat, Jacko, Shanty dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para
bintang tamu. Konon, total lagu yang dimainkan Slank sepanjang konser tersebut
adalah 40 lagu.
Slankissme sendiri
adalah sebuah ambigu kalimat dari Slank Kiss Me, Slank Is Me, dan Slankisme.
Bimbim menyebut bahwa ada 13 ajaran ‘gak sempurna dari Slankisme, dan itu harus
diketahui oleh para Slanker, agar mengerti dan menjalani. Kenapa, karena memang
kesempurnaan hanya milik Tuhan. Begitu kata Bimbim. Dan “tiga belas ajaran gak
sempurna ini” dijadikan manifesto Slank, dan Bimbim selalu membacakan nya di
saat Slank berkunjung ke suatu negara. Namun, Di dalam negeri pun Slank sering
kali membacakan manifesto-nya tersebut. Single dari album ini adalah SBY,
singkatan dari Sosial Betawi Yoi, dan dua tembang ballad nya, Gak Ada 2nya dan
Yang Manis yang ketiga nya dibuat PV nya. Di lagu Kritis BBM dan Alami, Bimbim
menciptakannya dalam satu hari. Slank bermain akustik di lagu Alami.
Di awal tahun 2006,
Slank berangkat ke Jepang untuk konser disana. Konser pada tanggal 2 January
itu bertujuan untuk acara charity for Sumatra. Kemudian Slank gencar
mempromosikan album baru nya. Baik dari live on air di televisi atau juga
konser tour nya yang menjangkau 60 kota di Indonesia. Bisa dibilang ini adalah
tahun tersibuk Slank, karena di tahun ini, selain promo album Slankissme, Slank
juga menjalani tour di beberapa kota di Jawa Barat dan Banten dalam rangka
konser Ngedjinggo Bareng Slank, lalu merilis Album Slank Since 1983 di Malaysia
dan promo di negara tersebut. Di Malaysia, Slank harus kerja keras dan mereka
kelelahan karena harus interview di televisi, radio serta media cetak disana.
Dan puncaknya adalah ketika Bimbim menolak seorang fans yang meminta foto
bersama. Di tour Ngedjinggo Bareng Slank ini, setiap Slank mampir ke suatu
kota, selalu saja mampir ke suatu tempat untuk kegiatan bhakti sosial, atau
juga kegiatan lainnya yang melibatkan rakyat kecil dan juga kesenian dan budaya
setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai
penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga
mampir ke Amerika untuk mengisi acara di 5 tempat live house di beberapa kota
di Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan
kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah di translate ke bahasa
Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri dan go internasional. Untuk
itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di
sana. Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di
konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan
gitaris group band Poison yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di
Musician Institute, Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi
Slank. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama
vokalist dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan
Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir
jauh-jauh dari Kanada. Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih
Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah
jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di
Indonesia. Makanya, Amerika dan dunia lah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin
kembali menjadi Underground, yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang belum
terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim
sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album berikutnya dari Slank.
Tahun 2006 ditutup
dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival.
Acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi ang berangkat dari jalur Indie
seperti Nidji, Steven n Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila
on 7 dll. Ada dua panggung besar di ulang tahun ini.
Slank - Slank ‘menjawab’ Tantangan
Tahun 2007 Slank kembali mengeluarkan album dengan titel Slow But Sure. Inilah
album yang bisa dibilang “jawaban” dari para pendengar musik terutama Slanker
karena banyak sekali yang meminta Slank untuk bermain akustik/unplugged. Di
album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising. Yang ada
hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar akustik dan selingan
harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di lagu Me & Reny dan ada satu lagu
yang diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke
album ini yaitu Sin City. Kemudian ada lagu My Scooter Love yag diciptakan oleh
Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir lagu suara Vespa Kaka. Ada juga
lagu berjudul Lapindo yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Sebelum lagu itu dimulai, Abdee berceramah sedikit terlebih dahulu. Namun lagu
ini terkena sensor di bagian reff nya. Karena ada kata yang mungkin tidak
seharusnya dicantumkan di album tersebut. Namun, jika lagu ini di putar di
sebuah acara on air mingguan yang khusus memutar lagu-lagu Slank, lagu ini
tidak di sensor. Dan ada sebuah hidden track di lagu ini berjudul Lilo. Lagu
ini tidak terdapat di album tersebut tapi liriknya terdapat di booklet album.
Lagu ini bisa didapatkan bila membeli software game Lilo. Single di lagu ini
adalah Cinta?, Slalu Begitu, dan Sejak Kau Benci. Di versi VCD dan DVD semua
lagu dibuat video klip nya. Bonus dari album ini adalah sebuah boxer.
Slank masih
melanjutkan acara tour Ngedjinggo Bareng Slank nya di musim yang kedua ini
bersamaan dengan promo album SLow But Sure. Slank kerap kali bermain dalam dua
sesi, akustik dan elektrik. Bimbim kerap kali hanya duduk di sebuah koyak yang
terbuat dari kayu, dan kayu itu dijadikan perkusi untuk mengiringi lagu. Ketika
lagu Me & Reny, SLank melakukan change memebr. Kaka pindah ke drum dan
Bimbim bermain gitar sambil bernyanyi.
Slank kemudian meraih
hasil dari CD demo yang dibawa ke Amerika tahun 2006. Blues Saraceno bersedia
untuk menjadi produser Slank untuk perilisan album internasional pertama nya.
Slank yang biasanya tampil di semua kota dalam pergelaran musik Soundrenaline,
tahun ini hanya mengambil jatah satu kota.
Hari-hari Slank di
Amerika dimulai tanpa kehadiran Ridho yang harus menyusul seoang diri karena
masalah visa. Nama aslinya yang ebrbau islami menjadi pertimbangan pihak
Amerika untuk mengizinkan Ridho bisa ke Amerika. Maklum saja, pasca isu teroris
berkembang, Amerika selalu waspada dan sangat ketat dengan orang-orang yang
berasal dari negara Arab. Hal itu pula yang membuat Ridho kesulitan mendapatkan
visa nya karena namanya yang berbau Arab.
Rekaman Slank di
Studio City Sound dimulai. Ada sepuluh lagu yang disertakan dalam album ini.
Setelah Ridho datang, maka rekaman pun disempurnakan dan Ridho cukup mengisi
bagian gitar nya saja. Blues Saraceno yang juga mantan guru gitar Ridho memberi
banyak sekali masukan dan ide nya kepada Slank. Bimbim sempat membuat sebuah
lagu berjudul Hard For You yang kemudian masuk ke album Slank berikutnya di
tahun 2008.
Selesai rekaman album
barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia. ID Indonesia sendiri,
Slank berkenalan dengan musisi dari Jepang bernama The Big Hip. The Big Hip
yang tinggal menyisakan dua orang personil tersisa melakukan jamming di Potlot
bersama Slank dan mereka sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big
Hip diboyong di pesta ulang tahun Slank ke 24 di Surabaya dengan titel From
Slank With Love yang menampilkan “bidadari” seperti Maia Estianti, T2, Sarah
Idol, Sherina, Astrid, Julia Perez, dan Nirina Zubir.
Slank - Diskografi
Slank - Album Studio
Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy)
(1990)
Kampungan (1991)
Piss! (1993)
Generasi Biru (1995)
Minoritas (1996)
Lagi Sedih (1996)
Tujuh (1997)
Mata Hati Reformasi (1998)
999+09 album ganda (1999)
Virus (2001)
Satu Satu (2003)
PLUR (2005)
Slankkissme (2006)
Slow But Sure (2007)
The Big Hip (2008)
Jurus Tandur No. 18 (2010)
Slank - Album lain
Konser Piss 30 Kota (1998)
Virus Roadshow (2001)
Bajakan (2003)
Road to Peace (2004)
Ost. Get Married (2007)
Ost. Generasi Biru (2009)
Ost. Get Married 2 (2009)
Anthem For The Broken Hearted
(2009)
Slank Party (2011)
Slank - Penghargaan
1990 – Best Selling Album Rock
Category BASF Awards
1991 – Best Selling Album Rock
Category BASF Awards
1993 – Best Selling Album
Rock/Alternative Category BASF Awards
1994 – Best Selling ALbum (Double
Platinum Album Category) BASF Awards
1994 – Video Klip Terbaik
(Terbunuh Sepi) Video Musik Indonesia
1995 – Video Klip Terbaik (Bang
Bang Tut) Video Musik Indonesia
1997 – Lagu Rock Terbaik (Balikin)
AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
1997 – Album Rock Terbaik (Tujuh)
AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
1997 – Group Rock Terbaik AMI
(Anugerah Musik Indonesia) Awards
1998 – Album Rock Terbaik
(Matahati Reformasi) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
1999 – Band paling kontroversial
Taboid MUMU (MUda MUsika)
2002 – The Best Director for Video
I Miss You But I Hate You MTV Indonesia Awards
2003 – Artis/Duo/Group Terbaik AMI
(Anugerah Musik Indonesia) Awards
2003 – Album Rock Terbaik
(Satu-Satu) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
2004 – Album Pop/Rock paling
Ngetop(Road to Peace) SCTV Music Awards 2005
2005 – Penghargaan dari IFNGO
(International of Non GOvernmental Organization)
2009 – Most Fav Band/Duo MTV
Indonesia Awards
2010 – Album Rock Terbaik (OST
Generasi Biroe) AMI (Anugerah Musik Indonesia) Awards
2010 – Group Musik Indonesia
Pertama yang Merilis Album melalui Handphone MURI (Museum Rekor Indonesia)
Slank - Penggemar
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil
merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat
dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki
kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers dan
penggemar cewek dikenal dengan sebutan SLANKY [2].
Slank - Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk
menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers Club yang merupakan wadah para
Slankers terbentuk ketika Slank melakukan Konser Piss 30 kota pada tahun 1998.
Bunda Iffet, sebagai manager Slank melihat komunitas Slankers yang sudah ada
harus di berdayakan. Oleh sebab itu ketika Slank konser di Malang, sekumpulan
Slankers itu di pangil oleh Bunda untuk di beri pengarahan. Tercetuslah ide Bunda
untuk memberikan wadah untuk Slankers yang sekarang diberi nama Slank Fans
Club.[6].
Slank - Buletin Slank
Untuk menyampaikan informasi kepada para Slanker, Slank dan manajemennya
memutuskan untuk membuat sebuah newsletter yang kemudian disebut dengan nama
Buletin Slank. Buletin ini berisi jadwal, kisah-kisah pendek perjalanan tur
panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai sebagai simbol agar
para slanker melingkari (buletin) jadwal kegiatan slank di kalender kegiatan
mereka masing-masing.
Buletin Slank inilah
yang kemudian berkembang menjadi Koran Slank.
Slank - Koran Slank
Koran Slank diterbitkan pertama
kali pada 10 Maret 2002.
Slank - Trivia
Hampir 90% lagu-lagu Slank
diciptakan oleh Bimbim.
Ketika Bimbim di operasi, Slank
tetap bermain di acara on air di televisi tanpa Bimbim. Dan Bimbim,
menonton teman-temannya bermain dari televisi.
Menurut Ivan, Abdee pernah
menendang sampai terjatuh ampli dan head nya karena kesal terhadap sound
gitar nya yang tidak sesuai dengan yang diinginkannya.
Abdee dan Ivan berasal dari satu
band yaitu Flash. Dan Ivan lah yang merekomendasikan Abdee untuk mengisi
kepergian Reynold yang hengkang di tahun 1996
Ridho memiliki sebuah tempat usaha
Futsal
Kaka adalah seorang rocker yang
hanya tamat Sekolah Dasar. Beliau drop out saat SMP
Cita-cita awal Kaka adalah menjadi
seorang pemain sepak bola
Mantan personil Slank, Bongky,
Indra dan Pay membentuk sebuah band bernama BIP setelah keluar dari Slank
Ketika Bimbim bernyanyi di sebuah
konser, hampir dipastikan seluruh Slanker duduk.
Bunda Iffet pernah menulis sebuah
buku pada 2004 dan diberi judul Bundaku Sayang
Selain sebagai gitaris, Ridho juga
bermain keyboard untuk lagu-lagu Slank yang menggunakan piano/keyboard.
Hal itu dikarenakan karena di antara personil Slank, Ridho lah yang paling
fasih memainkan alat musik tersebut
Di tahun 2002, Abdee pernah
melakukan jam session dengan gitaris kenamaan, Paul Gilbert. Meski hanya
beberapa menit. Dan di tahun 2006, Abdee menjadi opening artist di konser
Paul Gilbert di Ancol bersama sama dengan Eet Sjahranie (Edane), dan John
Paul Ivan (Eks. Boomerang) dengan membawakan lagu Juwita Malam karya
Ismail Marzuki.
Slank kerap kali membagikan bonus
disetiap album yang di rilisnya. Bonus nya bervariasi. Dari mulai sticker,
kalender, poster, masker, pick guitar, boxer, tali handphone, kaos, dan
bahkan kondom. Hal itu dimaksudkan agar orang terutama Slanker membeli
produk aslinya.
Slank adalah band indie, karena
merekalah yang menjadi produsernya sendiri
Lagu Slank berjudul Lagi Gampang
(album Tujuh), diaransemen ulang oleh penyanyi wanita Melanie Soebono,
yang juga merupakan anak dari promotor Adrie Soebono
Slank mempunyai crew yang diberi
nama Jaddah Slank
Abdee pernah menjadi konsultan
gitar di majalah GitarPlus dari tahun 2004-2006. Disitu, pembaca boleh
mengirimkan pertanyaan seputar gitar dan dijawab langsung oleh Abdee
Lagu Slank berjudul Terlalu Manis
masuk dalam 30 Lagu Akustik Wajib Kulik versi majalah GitarPlus Mei 2005
Lagu Slank berjudul Juwita Malam
pun pernah masuk dalam lagu yang diaransement ulang terbaik versi majalah
yang sama, GitarPlus
Album pertama Slank, Suit-suit… He
He, diakui oleh beberapa musisi sebagai album favoritnya. Sebut saja Iman
(J-Rock’s), Ophet (Tiket), dan gitaris Eet Sjahranie (Edane)
Ridho pernah memberikan gitar
kepada Eet Sjahranie. Gitar yang diberikan adalah gitar endorsement nya
Ridho.
Para personil Slank mempunyai
hobby olahraga yang sama yaitu Sepak bola dan pernah mendirikan SSC (Slank
Soccer Club)
Abdee juga sempat tercatat pernah
membantu Sherina, untuk mengisi permainan gitar slide nya di lagu berjudul
Sendiri
Lagu Slank berjudul Memang, Pulau
Biru, dan Terbunuh Sepi masuk dalam 150 Lagu terbaik sepanjang masa versi
majalah Rolling Stone Indonesia
Album Slank Suit-suit… He he dan
Kampungan masuk ke dalam 150 Album Terbaik Sepanjang Masa versi majalah
Rolling Stones Indonesia
Album The Big Hip pun masuk
sebagai album terbaik di 2008 versi majalah Rolling Stone Indonesia...